Saturday, September 22, 2012

Sekotak harapan

Aku merasa sangat bersemangat menjalani hari itu. Apa yang akan aku alami hari itu bahkan sudah aku bayangkan dari seminggu sebelumnya. Dan tentu saja hanya bayangan semu, karena bayangan itu sama sekali  tak sama dengan kenyataan. 

Satu hal yg selalu aku takutkan tatkala berimajinasi adalah ketidaksamaan itu. Karena seringkali imajiku sudah otomatis melangkah jauh tanpa aku suruh, seringkali pula imajiku mendarat pada sebuah akhir yg indah, tapi tak begitu dengan faktanya. Then i fell down. 

Aiih, cerita apa sebenernya ini Absurd sekali. 

Yang lekat aku ingat, kala itu aku sedang menunggu. Bersama dengan beberapa manusia lain yang juga menunggu. Tak ada perbincangan, karena tak ada perkenalan. Suara lampu neon yang berdegung ini cukup memecah keheningan, dimana menurutku suara itu sungguh menggangu konsentrasiku. Berkali2 aku melongok jam tanganku, mengapa menunggu itu lama sekali. 





0 comments:

Post a Comment