Thursday, April 18, 2013

dan sudah H-3 sodara sodara.

Bagaimana rasanya???
Saya sudah mulai galau ternyata, ditandai dengan napsu makan membabibuta, malam insomnia, dan sering bengong di pinggir jendela.

Di kantor, saya mulai jadi bulan-bulanan lantaran wangi melati. Tapi di tempat yang sama, teman2 kantor juga mulai merengek dan merajuk sedih kehilangan, karena Mei sudah tak lagi bersua denganku hiks *aseli lebai. Sayangnya, niat dan tekad saya sudah bulat untuk hengkang dan mengikuti kemana suami saya berada, hehe.

Ucapan selamat menjelang pernikahan pun mulai berdatangan. Di momen menghitung hari pernikahan ini saya jadi rajin minta wejangan pada teman2 yang sudah lebih dulu menikah. Saya juga kian rajin berbagi rasa dengan sahabat saya "ifa", teman seangkatanku sewaktu kuliah yg juga akan segera melepas masa lajang.

Yang penting nih yaa,  ijin cuti sudah ada di tangan adalah satu hal yang bikin plong Terhitung mulai besok, hari Jumat 26 April sampai hari Minggu 28 April, saya bisa menikmati momen bahagia saya di rumah. Dan saya akan memfokuskan diri pada perawatan bodi dan wajah biar bisa tampil fresh di hari bahagia nanti. Ketenangan hati dan pikiran juga jadi hal yang penting di momen-momen seperti ini, semoga saja kehadiran saudara dan sahabat sehari sebelum hari H akan banyak membantu :)

Tuesday, April 16, 2013

Hiyaaaa, sudah H-5 saja.
Saat ini saya masih aktif menjalani rutinitas seperti hari-hari sebelumnya. Saya masih ngekos dan juga ngantor. Yang membuat beda adalah jiwa saya hanya tinggal separo di kantor ini. Karena per Mei 2013 saya sudah resmi OFF alias resign dari kantor yang sudah sekitar 1 tahun 4 bulan saya tinggali.

Sejak awal April, saya sudah menyatakan pengunduran diri saya ke atasan. Seperti yg sudah saya bilang sebelumnya bahwa bos saya memang baik. Setelah saya menyatakan maksud pengunduran diri, yang terlihat hanyalah ekspresi datar dari beliau. Bisa jadi karena beliau sedih ditinggalkan oleh staff yg lovable ini, atau bisa jadi juga  karena pengunduran diri saya adalah momen yg sudah lama beliau tunggu *nahlo

Yang pasti, perasaan saya di tempat kerja sekarang  adalah nothing to lose. Setidaknya beban tugas semakin enteng karena saya tinggal menunggu waktu untuk serah terima jabatan. Bekerja dan bercanda dengan teman kantor juga semakin lepas mengingat tinggal 6 hari aktif saja yang akan saya lalui sebelum saya resmi OFF dari sini. Jika pernah mendengar cerita seseorang yg hendak resign malah kemudian diberikan beban tugas yang semakin menggila atau malah dipersulit dengan urusan birokrasi dan tetek bengek, maka itu sama sekali tidak terjadi pada diri saya :)

Thanks ESPECE :)



Friday, April 5, 2013

Tinggal menghitung hari saja menyambut hari bahagia. Hari untuk mengikrarkan janji suci bersama huni yang akan jatuh pada tgl 21 April 2013. Sama sekali bukan dipaspasin momen hari Kartini, apalagi dipaspasin H-1 Hari Bumi, ini sepenuhnya pilihan tanggal dari keluargaku yg didapat dari hasil hitung menghitung weton atau neptu kami berdua yang asli saya tak tahu bagaimana cara menghitungnya ;)

Bisa dibilang persiapan pernikahan ini membutuhkan waktu 3 bulan (saja). Sejak hari lamaran pada akhir Desember kemarin, baru ditentukan tanggal pasti pernikahan sebulan setelahnya yaitu bulan Januari. Di bulan yang sama saya sudah mulai lirik-lirik jasa wedding organizer, catering, dan lain-lain. Baru lah pada bulan Februari saya mulai fix memilih dan menentukan mana jasa WO, catering, cetak undangan dan souvenir yang akan saya pakai. Bulan Maret adalah waktu yang saya pakai untuk mengurus persyaratan pernikahan seperti surat pengantar nikah, surat sehat, termasuk segala keperluan KUA. Nah untuk mengurus persyatan nikah ini ada baiknya makin awal diurus makin baik, karena jadwal penghulunya bisa jadi full booked. Di bulan ini juga saya harus memastikan bahwa undangan yang saya pesan sudah fix selesai.

Dan kini sudah sampai di bulan April, waktunya menyebar undangan ke saudara, tetangga, dan kerabat. Ternyata menyebar undangan adalah hal yang melelahkan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Walau hanya menyebarkan 200 undangan, saya membutuhkan keterlibatan saudara-saudara untuk ikut berpartisipasi. Pernah saya mencoba untuk membagikan 50 undangan dalam sehari, dan ternyata ora nututi. Kendala terberat adalah saya tidak tahu persis dimana alamat rumah teman-temanku, hehe. Alhasil berjam-jam saya dan huni hanya muter-muter berusaha mencari alamat yang dituju. Cara efektif dan efisien membagikan undangan kepada teman-teman adalah menitipkan kepada salah seorang teman, hehe. Dengan kata lain kita mendisposisikan kewajiban membagikan undangan kepada teman dekat yang terpercaya.

Yang pasti, ada sisi keseruan tersendiri melakukan sendiri segala persiapan pernikahan kita, karena semua konsep atau ide tentang bagaimana pernikahan kita nanti akan berlangsung adalah sesuai dengan apa yang kita inginkan, ciyus ;)