Thursday, February 9, 2012

kerikil jalanan

Saya memang hanyalah rakyat jelata, namun tak bisa begitu saja menutup mata melihat akses jalan yg setiap harinya saya lewati semakin hari semakin tidak nyaman utk dilewati. Coba saja lihat berapa kali halaman surat kabar membahas parahnya jalan raya Porong - Sidoarjo dan berulangkali pemerintah juga saling lempar tanggung jawab. Dampak nyatanya pun ikut terimbas oleh saya selaku pengguna jalan raya Japanan yg menghubungkan mojokerto - pandaan. Hal yg paling membuat saya berdehem adalah tiap kali melewati kemacetan Japanan yg kerap kali memaksa saya harus melewati jalan tak berasapal yg bergeronjal layakynya medan off-road. Mau melintasi mana lagi, karena jalan aspal sudah penuh sesak dengan roda empat dan kendaraan raksasa yg rela macet hingga berkilo-kilometer. 

Entahlah sampai kapan keadaan seperti ini berlangsung? dan entah kapan saya mewakili rakyat jelata bisa menikmati akses jalan yg "mulus"? 
Bukankah dengan akses jalan yg baik akan turut memperlancar arus transportasi kita, dan di lain sisi akan mampu menurunkan jumlah laka lantas yg terjadi. 

Hingga pada suatu hari terjalin diskusi antara saya dengan seorang kawan bagaimana strategi utk mengurangi kemacetan.

saya : menurutku cara paling bisa dipertimbangkan adalah menambah akses jalan yg dilewati dengan cara membangun fly over, atau tol dalam kota supaya bisa menampung seluruh volume kendaraan yg lewat. Dengan demikian kemacetan akan bisa teratasi. 

kawan : wah aku jamin cara seperti itu nggak akan bisa berlangsung lama mengurangi kemacetan. Karena jumlah kendaraan yg ada pastinya akan semakin banyak seiring laju pertumbuhan penduduk. jadi menurutku mau dibangun infrastruktur sebanyak apapun nggak akan bisa mengimbangi ledakan permintaan masyarakat akan kendaraan bermotor. jadi menurutku saran yg paling bijak adalah naikkan tarif pajak kendaraan bermotor. 

saya : hah... waduh tambah kerasa dong tarif pajak kendaraan waktu bayar setahunnya. Aku setahun bayar sejuta aja udah megap2. mau dinaikkan sampai berapa persen?

kawan : yaaa setinggi mungkin, jadi masyarakat jg akan sadar punya kendaraan jg harus bayar biaya akses jalan yg dilewati tiap harinya. itu baru efektif!


Ternyata bukan perkara mudah utk menentukan langkah strategis mengatasi kemacetan. Mari kita berbaik sangka pada pemerintah bahwa mereka jg sedang memikirkan cara yg paling solutif mengatasi kemacetan yg semakin hari semakin meningkatkan stress pengguna jalan raya. 





0 comments:

Post a Comment