Thursday, June 7, 2012

June of Survival

Pertengahan tahun ini diuji dengan kata SURVIVE.
 Apakah saya mampu utk bertahan?
 Atau terhenti di tengah jalan?


Poin ketahanan pertama adalah soal ditinggal mas pertama beserta istri yg selama ini menemani menghuni rumah riaustreet. Bulan Juni ini mereka memutuskan utk menghuni rumah yg sudah mereka miliki sendiri. Tak ada yg salah dalam hal ini, karena bagaimanapun rumah tangga memang sudah seharusnya memiliki otoritas sendiri. God has lead the way, syukurlah rumah yg mas dan mbakku huni tidak jauh dari riaustreet alias masih terjangkau. Hanya saja aku dan adikku harus bertahan mengurus dan mempertahankan rumah riaustreet ini berdua. Hanya saja rumah risustreet akan seringkali tak berpenghuni. Hanya saja suasana rumah riaustreet akan semakin sepi. 

Poin ketahanan kedua adalah I almost lost my bussiness partner, Lintang. Dalam kurun empat bulan ini, aku bersamanya merintis dan menyokong bisnis batik yg kita namai dewandaru. Berawal dari akhir bulan Mei lalu saat aku mendengar kabar keberhasilannya melanjutkan program pascasarjana ilmu gizi UI, saat itulah aku merasa senang dan sedih secara bersamaan. Tentu saja aku bangga mempunyai seorang teman yg akan melanjutkan studi di universitas paling tersohor di tanah air, dan sudah barangtentu aku merasa khawatir akan kelanjutan dewandaru. Maklum saja..ibarat bayi, menjalankan bisnis yg baru berumur 4 bulan itu masih butuh dipapah dan digendong. Dan hingga tulisan ini dibuat, aku masih belum punya bayangan bagaimana  ini akan berjalan kedepannya. Yang pasti dewandaru harus tetap survive, i'll do my best and God will do the rest :)

Poin ketahanan ketiga sudah barang tentu adalah soal keuangan :p 
Bagaimana tidak, bulan Juni ini ditumbuhi subur dengan undangan nikah dan khitan. Semoga saja finansial bulan ini masih sesuai dengan gambaran APBN saya. 


0 comments:

Post a Comment